RUDIBERBAGI.com - RUDIBERBAGI.com – Ketika asam lambung naik, salah posisi tidur pun bisa menyebabkan semakin parah gejalanya.
Terlebih gejala asam lambung cenderung semakin buruk di malam hari, tentu membuat kualitas tidur pun juga berkurang.
Gejala asam lambung dirasakan membaik umumnya ketika dalam posisi berdiri. Ini karena gravitasi cukup membantu menahan asam lambung untuk tetap di perut.
Namun ketika berbaring, gravitasi tersebut tidak ada sehingga membuat asam lambung kembali mengalir.
Anjuran posisi tidur ketika asam lambung naik
Masalah tidur bisa terganggu karena asam lambung, begitupun sebaliknya.
Maka ketika asam lambung naik, ada baiknya kita berhati-hati dalam menentukan posisi tidur, agar kondisinya tidak semakin parah.
Dirangkum dari American Sleep Association, berikut anjuran posisi tidur saat asam lambung naik yang semestinya diperhatikan.
Jangan tidur miring ke kanan
Jangan tidur dengan posisi ini saat asam lambung naik karena tubuh harus bekerja keras untuk melawan gravitasi guna mengembalikan asam lambung ke perut.
Posisi tidur ini membuat sfingter esofagus bagian bawah (LES) tenggelam dalam isi perut, alhasil asam lambung lebih gampang naik ke kerongkongan.
Hindari tidur terlentang
Sebuah penelitian membuktikan posisi tidur terburuk ketika asam lambung sedang naik adalah tidur terlentang.
Karena dalam posisi ini asam lambung dengan mudahnya berpindah dari lambung ke kerongkongan, sehingga mengakibatkan gejalanya semakin buruk.
Selain itu, ini juga membuat rasa tidak nyaman jadi lebih sering muncul dan bertahan lebih lama saat tidur telentang.
Tidur miring ke kiri
Ini adalah posisi yang dianjurkan ketika asam lambung seseorang naik.
Kondisi ini dapat mengontrol tingkat gejalanya karena posisi LES sejajar dengan isi perut.
Posisi ini membuat gravitasi bisa bekerja sesuai yang kita butuhkan, dan membawa asam lambung kembali ke perut.
Pilih posisi tidur miring dengan kepala sedikit ditinggikan
Dengan posisi ini akan menempatkan LES jauh di atas lambung sehingga asam lambung dengan lancar mengalir ke perut.
Untuk memberi kelegaan, pastikan posisi kepala di atur tidak terlalu tinggi sehingga tidak memicu keluhan sakit leher dan bahu.
Bila perlu, kita bisa membeli bantal khusus untuk penderita asam lambung yang saat ini banyak dijual di pasaran.
Kenapa gejala asam lambung jadi semakin parah di malam hari?
Sebetulnya asam lambung bisa kambuh tidak mengenal waktu, dengan berbeda-beda pemicunya.
Akan tetapi rasa sakitnya cenderung semakin buruk di malam hari sehingga mengganggu kualitas tidur kita.
Setidaknya ini disebabkan oleh tiga hal:
1. Terdapat peningkatan sekresi asam lambung dalam jumlah tinggi saat di malam hari
Ada riset membuktikan ritme sirkadian yang kita miliki adalah dari sekresi asam lambung.
Terbukti kadar asam lambung kita di sekitar jam 8-12 malam adalah yang paling tinggi, kemudian menurun sampai titik terendah saat pukul 5-11 siang.
Dalam studi lain juga menunjukan kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi refluk asam. Oleh sebab itu, agar terhindar dari gejala asam lambung sebaiknya tidur sampai tingkat REM.
2. Kondisi perut kosong saat tidur
Jangan biarkan perut kosong alias tidak menelan apa-apa saat tidur.
Karena, makanan atau minuman bisa membantu membawa asam lambung kembali ke lambung.
Dengan aktivitas ini juga akan membantu air liur yang mengandung bikarbonat terbawa ke perut untuk menetralkan asam lambung.
3. Posisi berbaring datar sebabkan gejala refluks semakin buruk
Gejala asam lambung bisa makin parah ketika tubuh kita dalam posisi datar ke permukaan.
Karena posisi ini memudahkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, yang semestinya di perut.